Tumben ... ???!!!

>> 11.7.09


Kali ini aku ingin membahas tentang Hal kecil yang tak pernah terpikirkan tapi sesungguhnya memberikan efek yang bisa berakibat fatal dan merugikan, baik merugikan untuk oranglain maupun diri sendiri .

Suatu pagi aku bangun lebih pagi dari biasanya, mungkin kalau biasanya jam 08.00 pagi, pagi itu aku bangun jam 06.00 (sebenarnya kurang dari jam 06.00 pun aku sudah bangun, sholat subuh, trus tidur lagi), lalu bergegas mencuci sepeda motor, namun tiba – tiba seseorang melihat aku yang tak seperti biasanya beraktifitas seperti itu, lantas dia berkata kepadaku seperti ini :
“ Tumben jam segini sudah nyuci motor”,

Nah yang akan aku bahas kali ini tentang kata “Tumben”, mungkin kawan – kawan juga sering mendengar dan mungkin pernah mendapat kata seperti itu dari seseorang.
Kata Tumben sendiri bukanlah Bahasa Indonesia, kata Tumben adalah istilah bahasa Jawa, yang bila diartikan adalah Tak seperti biasanya.
Dan jika ditelaah sedikit dengan bahasa inggris, kata tumben terdiri dari 2 kata, yaitu Tumble = Mengacaukan dan End = berakhir, yang bila dicocokan Tumben artinya Mengacaukan hal yang baru (atau Sudah lama tak dikerjakan) dan mengakibatkan enggan untuk melakukannya lagi atau berakhir. (ini versi aku).

Mungkin bagi sebagian orang kata tumben hanyalah kata biasa yang dikira tak akan menimbulkan efek jika dilontarkan, namun itu salah besar, justru kata tumben banyak sekali membuat kerugian, khususnya bagi yang terkena lontaran kata tumben itu sendiri (khususnya seseorang yang ingin merubah gaya hidupnya).
Meski kadang kala orang yang terkena lontaran kata tumben sendiri acuh tak acuh dengan kata tumben yang diterimanya, atau mungkin tak menyadarinya dan tak peduli.

Kerugian yang diterima jika kita mengatakan kata “Tumben” pada seseorang yg sebenarnya ingin berubah atau melakukan kegiatan yg tak seperti biasanya,
Pertama, Jika yang kita katai tak mau lagi melakukan kegiatan yang sedang ingin dirubah, itu sangat merugikan dia dan kita, kenapa merugikan dia dan kita…?
Contohnya,
>> Jika dia ingin belajar selalu bangun pagi, terus melakukan hal2 lain, terus tiba2 berhenti karna mendapat kata Tumben, lalu dia jadi enggan bangun pagi lagi, kegiatan yg harusnya bisa dia kerjakan tak dikerjakannya, mungkin dengan bangun pagi dia bisa membantu kegiatan sekeliling, tapi karna dia enggan bangun pagi lagi, So kegiatan2 itu terbengkalai begitu saja, tentunya ini sangat merugikan sekelilingnya kan, dan juga menghambat sebuah perubahan bagi dia., itu hanya karna kata Tumben.

>>Jika dia tak pernah / jarang sembahyang, tiba2 dia sembahyang, trus kita berkata Tumben padanya, lalu kedepannya dia enggan melakukan sembahyang lagi, siapa yang salah…?? Yang disalahkan oleh Yang Kuasa adalah kita, kenapa …? Karna kita telah menghambat sesuatu yang mulia yang akan dilakukannya. Terus yang rugi siapa, kita rugi, dia juga rugi, ruginya bagi kita, mungkin karna dia enggan sembahyang lagi, dia akan berbuat hal2 yang ditentang agama (mungkin dia akan berbuat jahat,atau lainnya), ruginya bagi dia,ya jelas rugi lah, khususnya rugi akan akherat.

Masih banyak contoh kecil lainnya serta kerugiannya.
Jadi, janganlah kita berkata seperti itu jika kita melihat teman, atau keluarga melakukan hal yang tak biasa dilakukannya, karna sama saja kita mencoba menghambat perubahan yang akan dilakukannya.
Alangkah baiknya kita berkata yang lain ketimbang kata tumben.
Mungkin kata tumben bisa kita ganti dengan kata – kata yang bisa memotivasi untuk lebih menggugahnya.
Contohnya,
>>Duh senangnya bisa ngeliat kamu seperti itu lagi, diterusin ya…
>>Bagus – bagus, ini baru kamu, dikembangin ya…
atau kata – kata membangun dan manis lainnya.

Karna yang keluar dari mulutmu adalah petakamu, entah itu petaka baik atau buruk. Jadi jagalah setiap ucapan yang akan kita lontarkan untuk orang lain, karna tak semua orang bisa menerima apa yang kita ucapkan padanya.


BY Peem

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Makasih udah meluangkan waktu untuk membaca,,
ditunggu selalu kunjungan & masukkannya
"Jangan Lupa Tinggalkan Komentar ya"

  © Template modif n' update by Sweet Orange Bergemacopyright 2009

Mbalik maning meng NDUWUR  

pim @