Cara ku Meredakan Emosi

>> 10.11.09


Hai Sang Pencipta….
Kau tau aku begini,,
Kau tau aku begini,,
Aku mencinta-Mu, Aku juga percaya pada-Mu.
Kau tahu, Berapa banyak orang yang ingin berkata seperti aku..?
Kau tahu itu…!!! Banyak bukan,,,

Aku ingin menatap-Mu saat aku seperti ini,
Lalu ku hantam – hantamkan ke
palaku pada-Mu.
Oh,,,Maafkan Aku ini.
Kau tahu, berapa banyak orang yang ingin berkata seperti itu pada-Mu…?
Kau tahu itu…!!! Banyak bukan,,,

Kata Tegar dalam jiwaku seolah lenyap, memang lenyap, yang tertinggal hanya Kepura – puraan.
Tai Kucing dengan semuanya.
Oh…Maafkan Kata – kata ku ini.
Aku ingin melampiaskan semua sesak di dadaku..

Bukan pada-Mu…maafkan Aku, bukan tak lagi aku percaya, hanya saja aku tak kuasa,
selalu emosi keterpurukan yang aku utarakan padamu.
Bukan pada Teman…maafkan Aku, bukan tak lagi aku menganggap kalian,
hanya saja, aku yakin aku sudah tahu jawabannya.
Bukan pada Keluarga…maafkan Aku, bukan tak lagi kalian menjadi panutan, hanya saja,
aku tak ingin menambah rentetan kesedihan.

Biarkan Aku luapkan semua ini pada
Hatiku, pada Jiwaku, Pada Pikiranku, pada Semua yang ada padaku.
Agar semuanya Muak, Muak, Muak dan Muak, hingga semuanya Beku dan tak Ku hiraukan lagi Bebanku.
Tak kuhiraukan lagi Apa kata Kalian semua, karna Kaian tak tau apa jawabnya.
Yang pasti yang akan kudengar hanyalah itu, itu, itu dan itu.
Aku sudah tahu dan muak dengan semua wejangan.
Sebijak apapun teori yang kalian ucapkan,
Hanya semakin membuat aku tenggelam.
This is Real…selebihnya bullshit.
Tak tahu lah tanggapan kalian.
Aku sudah tuli, aku juga tak perduli.

Hatiku berkata Lakukan, Pikiranku masih memberiku Pilihan, Ragaku menunggu Jawaban, Sekelilingku Pasrah menyambut kenyataan dariku.
Ingin rasanya ku muntahkan seluruh isi lemariku,
Ku obrak – abrik tempat tidurku,
teriak hingga suaraku tak terdengar lagi,
kupecahkan kepala ku dan kulempar berhamburan otak ku,
ku patah – patahkan tubuhku,
ku lempar semua apa yang ada disekelilingku,
tapi,
semantap apapun hatiku, semua ini hanya emosi labilku,
pikiranku masih menghentikanku.

Oh…Maafkan aku…
Emosi ku sangat labil,
Aku seorang yang butuh ketenangan dan kesendirian untuk semua ini,
Aku tak butuh apapun yang berbau Wejangan.

Tuhan…
Kau yang selalu memberiku Pilihan..
Namun, sekarang aku tak ingin memilih.
Jika Nanti kau akan berikan aku Penderitaan,
berikanlah aku Penderitaan dari sekarang,
agar nanti aku tak lagi mengeluh pada-Mu,
karna aku sudah cukup menderita.
Dan Jika Nanti kau akan berikan aku Kebahagiaan,
berikan aku Kebahagiaan dari sekarang,
agar nanti aku tak menjadi seorang yang menyombongkan Kebahagiaan,
karna aku sudah cukup bahagia.

Oh,,,Maafkan aku..
Maafkan kata – kat ku,
Aku tak ingin Kau sebut aku seorang yang Kafir,
Karna aku masih Percaya pada-Mu.
Maka dari itu aku masih punyai rasa takut pada-Mu.
Aku hanya tak bisa menjaga emosiku,
Aku masih sangat labil..
Hanya dengan seperti ini,
Mungkin bebanku sedikit Lelah.

Terimakasih kau telah berikan aku rasa yang berubah – ubah,.
Mungkin ini yang dinamakan hidup,
Bukan hanya ada Hitam dan Putih,
Tapi memang nyatanya berwarna warni.



By pimpim yang sangat labil


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Makasih udah meluangkan waktu untuk membaca,,
ditunggu selalu kunjungan & masukkannya
"Jangan Lupa Tinggalkan Komentar ya"

  © Template modif n' update by Sweet Orange Bergemacopyright 2009

Mbalik maning meng NDUWUR  

pim @