Bercerai Berai Tapi Indah (Sahabat Takkan Lekang Termakan Jaman)

>> 4.4.09


Manusia pada hakekatnya adalah Mahluk yang butuh akan kehadiran Mahluk lain atau banyak yang menyebut Manusia adalah Mahluk Sosial.
Tak di pungkiri adanya setiap manusia butuh seseorang untuk menemaninya,
entah itu hanya sekedar seorang teman, pacar, partner, atau pendamping hidup.
Semua sudah tertulis jelas dari Pertama Manusia ada, yaitu Nabi Adam,

Nabi Adam diciptakan sendiri, karena dia juga tergolong manusia,
oleh karena itu Nabi Adam butuh seseorang untuk menemani hidupnya,
lalu di ciptakanlah Hawa untuk menemani dan mendampingi hidup Nabi Adam.
Dari jaman Nabi Adam sampai sekarang pun seorang manusia masih sangat membutuhkan kehadiran orang lain untuk bertahan dan menikmati hidup.

Begitupun diriku, takkan pernah bisa bertahan di kehidupan ini tanpa hadirnya orang – orang sekitarku.
Orang tua, Saudara, Pacar, Partner kerja, Teman, bahkan orang yang baru aku kenal.
Mereka begitu berarti dalam perjuangan ku menghadapi kehidupan ini,
mereka sangat berperan penting dalam kehidupanku.
Salah satu dari mereka yaitu Teman.

Teman ibarat sudah menjadi anggota dari jiwa dan ragaku, yang begitu berarti sekali.
Aku memiliki begitu banyak teman, dimanapun berada,
baik ditempat aku yang baru, di tempat asal ku berada, bahkan dari dunia maya pun aku memiliki teman yang begitu aku sayangi.
Tapi , dari sekian banyak teman yang aku kenal, tak dipungkiri adanya,
teman satu kampung atau teman sepermainan dan seperjuangan lah yang benar-benar tertanam di dalam jiwa dan ragaku.

Aku tak pernah menyangkal kehadiran mereka dalam kehidupanku,
namun kini semua bercerai berai menjalani kehidupan nya masing-masing.
Banyak yang masih bertahan dan menjalani kehidupan mereka di tanah kelahiran,
entah karena tak ingin pergi atau memang tak ada kesempatan,
dan banyak pula yang mengisi tanah Indonesia yang begitu luasnya.

Tak ku pungkiri adanya, Aku merindukan mereka,
rindu berkumpul bersama mereka, rindu masa-masa bermain dengan mereka
Sekarang hanya satu tahun sekali aku bisa berkumpul dan melepas rindu dengan mereka.
Tapi aku sadar, semua terasa berbeda dan jauh berubah dengan keadaan saat masih bisa setiap hari berkumpul bersama.
Ingin rasanya aku kembali ke masa-masa disaat masih bisa melepaskan kepenatan dan selalu menjadi satu dalam segala hal bersama mereka.

Mungkin memang benar,
segala hal dalam diri kita suatu saat pasti akan berpisah dengan kita, entah itu apapun.
Itulah kenyataan, tapi bukan berarti berpisah tapi tak bisa kita raih kembali,
jika kita punya keinginan dan berbuat sesuatu, semua pasti bisa kita temui kembali.
Masa di saat masih berkumpul dengan teman sepermainan adalah masa yang sangat membahagiakan.

Mungkin tak hanya aku yang merasakan dan merindukan kebersamaan seperti ini,
banyak sekali cerita bersama teman yang takkan habis meski waktu terus berjalan dan roda hidup terus bergulir.
Rasa-rasanya aku takkan pernah bisa menghilangkan tingkah laku mereka satu persatu dari ingatanku,
kecuali aku terkena Amnesia Akut atau pergi meninggalkan hidup untuk selama-lamanya,
mungkin baru aku bisa melupakan segalanya,
malah bukan hanya Cerita bersama Teman, tapi segalanya pasti hilang.

Untuk sekarang, aku tak pernah bisa membayangkan bagaimana kehidupan mereka ditempat yang mereka singgahi masing-masing,
mungkin begitupun sebaliknya mereka terhadap diriku.
Bagaimana mereka sekarang aku tak tahu, yang kudengar hanya sebuah kabar yang belum tentu dan pasti kebenarannya.

Dan aku juga tak bisa membayangkan, apakah masih sama tingkah laku mereka saperti saat masih selalu bersama-sama.
Masih samakah tingkah laku dan sifat – sifat ,
Oloun (Supriono) yang Urakan dan Kasar tapi sebenarnya Lembut,
Gitleng (Afry Erianto) yang sibuk mengeluh dan memikirkan pacarnya,
Didin (Wahidin) yang semakin tua semakin merasa hidupnya paling muda,
Thimoes (Bayu Budi Purnomo) yang sering mengumbar nafsunya,
Brewhut (Bagus linggiswardani) yang selalu merasa paling suci,
Jippy (Budi santosa) yang agak kurang Royal dengan teman-temanya,
Copy (Sungging Adi Prapanca) yang selalu menjadi bahan Ejekan,
Plontang (Jaenal Widodo) yang sok selalu menasehati,
Mackiboy (Wahyudi) yang selalu memasang tampang memelas,
Momo (Widi Satriaji) yang selalu ngambekan,
Puthu (Ringga agus perdana) yang sikapnya dingin tapi ambisius,
Ndut (angky guruh saputra) yang gobal gabel
Dalimbung (Tri Antono) yang ngikutan banget,
Andar (Andar tukino yang selalu kelihatan bapak-bapak,
Chindil (Wahyu Purnomo) yang pemalu,
Gander (Yon cori one) yang banyak bicara dan bau nafas,
Cemunk (Itmam maliohoro) yang selalu sok gaya,
Baron (Gunawan) yang berpenampilan Norak,

Masih samakah sifat dan tingkah laku mereka seperti itu sekarang,
Aku pun tak tahu, hanya waktu dan diri sendiri sebagai penjawabnya.
Seperti Negaraku, Indonesia,,
Berbeda-beda Suku dan Budaya tapi tetap satu menjadi kesatuan yang utuh.
(Bhineka Tunggal Ika),
Begitupun Persahabatanku,
Bercerai – Berai memenuhi tuntutan hidup masing-masing tapi tetap satu menjadi persahabatan yang utuh, meski mungkin akan banyak hal yang berubah.

Nb: Maaf jika ada penulisan kata-kata yang tak seharusnya,
semua hanya lah just memory yang masih melekat erat dikepalaku.



By Pimpim yg Selalu Merindukan Sahabat

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Makasih udah meluangkan waktu untuk membaca,,
ditunggu selalu kunjungan & masukkannya
"Jangan Lupa Tinggalkan Komentar ya"

  © Template modif n' update by Sweet Orange Bergemacopyright 2009

Mbalik maning meng NDUWUR  

pim @