Apa sebenarnya yang membuat Orang Lebih Maju...?
>> 11.3.10

Ada dua sebab yg membuat orang tak tergerak untuk berubah.
Yang pertama adalah impiannya kurang kuat, yang kedua tidak kepepet.
Dua hal tersebut yang seringkali disebut orang sebagai motivasi.
Kesalahan fatal yang timbul oleh sebagian besar motivator ataupun trainer
motivasi lainnya adalah hanya menggunakan impian sebagai 'iming-iming' untuk
menggerakkan audiens.
"Apa Impian anda? Siapa yang impiannya punya mobil mewah? Rumah mewah?
atau bahkan kapal pesiar?" Mungkin saat mengikuti tentang wacana sebuah impian, orang cenderung semangat,
namun saat mereka pulang,,hmmmm,
mereka dihantam kemalasan, mungkin juga halangan-halangan
bahkan seringkali oleh orang-orang yang mereka sayangi. Apa jadinya?
Mereka tetap diam di tempat.
Contoh,ada seorang salesman yang bekerja di suatu
perusahaan. Seperti perusahaan lainnya, mereka menerapkan sistem bonus.
"Jika anda mencapai target yang telah ditentukan, maka anda akan
mendapat bonus jalan-jalan keluar negeri!" kata managernya..
"Gimana, semangat?" lanjut manager berinteraksi.
"Semangaat...ngat..ngat!" sambut salesman, sambil mengepalkan tangannya
seolah siap tempur. Bulan demi bulan pun berlalu tanpa pencapaian
target. Kemudian si manager bertanya,
"Apa bonus yang aku tawarkan kurang besar?".
"Enggak kok Pak, cukup besar, mudah-mudahan bulan depan tercapai Pak".
Setelah 3 bulan masa 'iming-iming' tak berhasil, si manager mulai
mengubah strategi. Dia berteriak agak menekan di dalam meetingnya,
"Pokoknya, jika anda tidak bisa mencapai target penjualan yang sudah
saya tetapkan, anda saya PECAT!". Nah, keluarlah keringat dingin si
salesman. Sekeluar dari ruangan dia langsung menyambangi calon-calon
customernya, kerjanyapun semakin giat. Malas, malu, nggak pe-denya
hilang seketika. Kok bisa? Karena KePePet! Yang dia pikirkan, jika dia
tidak dapat memenuhi target, dia akan dipecat. Jika dipecat,
penghasilannya akan nol.
"Trus anak istriku makan apa?" pikirnya. Anehnya, target penjualan yang
selama ini tidak pernah tercapai, bisa juga terlampaui.
Itulah yang disebut The Power of Kepepet. 97% orang termotivasi karena
Kepepet, bukan karena iming-iming.
Maka dari itu ada pepatah mengatakan
bahwa "Kondisi Kepepet adalah motivasi terbesar di dunia!". Banyak
perusahaan mengkampanyekan Visi besarnya kepada seluruh karyawannya. Apa
jawab mereka? "Emang gua pikirin!".
Bukannya salah karyawan yang tidak peduli terhadap visi perusahaan,
tapi karena visi itu tak terlihat oleh karyawan.
Mereka lebih termotivasi oleh sesuatu yang berupa ancaman,
baik situasi dimasa mendatang ataupun berupa punishment.
John P. Kotter (Harvard Business Review) mengemukakan " Establishing
Sense of Urgentcy" adalah langkah pertama untuk menggerakkan perubahan
dalam suatu organisasi.
Dengan melihat ancaman-ancaman terhadap kompetisi dan krisis,
membuat mereka tergerak, sebelum mengkomunikasikan
"VISI".
"Jika rasa sakit terhadap kondisi sekarang tidak kuat, orang tak
akan beranjak untuk berubah"
Jadi analisa kembali kehidupan Anda sekarang ini. Jika Anda tidak
mengubahnya, rasa sakit atau kerugian apa yang akan Anda dapatkan dimasa
mendatang.
Saran saya, jika Anda berada di zona yang sangat nyaman untuk
tidak berubah (tidak melihat ancaman), ciptakan sedikit trigger
(challenge)
misalnya berupa penambahan investasi atau mungkin perbanyak utang,,hehe.
Jangan beli sebuah investasi yang kira - kira anda sanggup membelinya,
namun belilah yang tak bisa anda beli, mungkin dengan kredit dulu atau apalah.
Nah, dengan begitu Anda mau nggak mau dipaksa
untuk mencari penghasilan tambahan atau mengurangi porsi pengeluaran
yang tidak penting.
Langkah kedua baru pikirkan nilai investasi itu 5
sampai 10 tahun mendatang, mungkin bisa sebagai solusi pembiayaan uang
sekolah anak Anda kelak.
Dengan meletakkan porsi dan posisi The Power of
Kepepet dan Iming-iming secara tepat, InsyaAllah kita akan selalu
termotivasi. Let's go......
BY pimpim yg selalu bermimpi,,,

Print halaman ini
0 komentar:
Posting Komentar